Kadang kita berfikir kegagalan adalah momok dimana kita akan kesakitan ketika merimanya, dan itupun diperkuat dengan segala persepsi yang ada di masyarakat yang haya tau tentang ke instanan yang menyertai diri mereka padahal ketika kita mencerna sedemikian dalam hal itu merupakan keindahan yang begitu cantik diberikan kepada pribadi teguh. Yang menurut saya bukanlah orang yang mempersoalkan bagaimana si kuat terjatuh ataupun dimana si sukses melakukan dengan bagus kenikmatan kegagalan itu ada. tetapi acungan jempol atau penghargaan seharusnya di berikan kepada pribadi yang berjuang di gelanggang yang wajahnya berlumuran debu, keringat dan darah, yang berjuang dengan berani , membuat kesalahan , dan tetap, tetap kembali untuk menikmati suatu proses ke suksesan yang identik dengan kegagalan.
Sekitar setengah tahun yang lalu saya mengikuti pelatihan di surabaya yang pesertanya rata-rata 30 tahun keatas. Ketika berada di dalam ruangan saya tertegun memikirkan apa gerangan yang bisa membuat tertarik pribadi yang ada di sekitar saya mengikuti acara ini. dan pada waktu itupun acara dimulai pak Deni panggilannya selaku pembicara menerangkan secara detail apa yang menjadi materi pada saat itu. Ada peristiwa dimana membuat saya sangat termotivasi ketika pada sesi taya jawab yang diajukan pak deni semua orang yang ada di ruangan terdiam, ketika pak deni mengajukan pertayaan kepada audien, sehingga pada saat itu pun dia mengeluarkan uang sebesar 50 ribu untuk memancing semua hadiran maju kedepan menjawab pertayaan, tetapi pada saat itu pun tidak ada yg mau maju Cuma satu orang yang berani yaitu temen saya yang bernama ivan, pada saat dia berada di stage saya semakin tercengang pak deni haya memberi uang itu kepada temen saya tanpa memberikan pertayaan dan dia pun tersenyum. Dia bilang “JANGAN TAKUT MENCOBA” kesempatan haya berbuah pada orang yang berani mencoba dengan melakukan tindakan dan kekurangan yang ada pada diri kita tidak harus kita tutupi, melainkan tunjukkanlah kelebihanmu.
yailah bro
BalasHapus