“Cara cepat untuk menghafal
adalah dengan menulis”suatu kata2 yang indah yang pernah aku dengar. Dan ini
membuktikan kebenaran yang ada bahwa hal sekcecil apapun yang terjadi di
sekitar kita perlu diresapi dengan implementasi yang dapat memberikan setitik
cerita terhadap perjalanan yang belum
selesai. Terkadang diri saya sejenak terbesit tentang apa yang dinamakan dengan
baik dan buruk kehidupan, apa dengan itu seseorang dapat menjadikan
kehidupan ini berarti atau tidak yang
dengan persepsi terhadap kebenaran menurut mereka dapat men just suatu kelompok
tertentu yang ketika berbeda akan sesuatu hal mereka tidak mencari solusi untuk
kemasyalatan bersama dan hanya tahu bahwa mereka benar, dan ini bukan rahasia
umum lagi terjadi di sekitar kita.
Saya memiliki
teman yang bernama dika, bekerja di sebuah instansi pemerintahan saya tidak mau
menyebutkankanya. Dua hari lalu ada sebuah percakapan yang menurut saya menarik
antara saya dan dia, dengan suara yang bijaksana dan dewasa dia memulai percakapan
dengan pembukaan salam dan lalu mengajukan sebuah pertayaan yang menurut saya
gampang dijawab tetapi sulit dilaksanakn pada era sekarang, pertayaannya
seperti ini “had apabila kamu melihat atasan kamu berbuat salah apa yang kamu
akan lakukan?” dan saya terkejut, kawan yang lama tidak berjumpa tiba2
menghubungi dengan membawa sebuah pertayaan
yang saya jawab dengan keadaaan skrng. Saya akan tegor dia dengan cara
bijaksana dan sewajarnya itulah jawaban yang keluar secara tiba-tiba
sepersekian detik dari datangnya pertanyaan. Dan diapun membalas jawaban yang saya semakin terperanjat
mendengarkannya, ah had “kamu itu ORANGNYA IDEALIS tidak baik orang seperti itu
“. Dengan jawaban seperti itu saya semakin bertaya2 apakah mungkin di negeri
kita memang di didik seperti itu yang haya tau bagaimana hal itu ada tetapi
tidak tau bagaimana proses terjadinya, dan tidak berani mengambil suatu hal
yang berbeda untuk kepentingan bersama dengan hanya takut pada apa yang
menempel di tubuh kita hilang karena keputusan kita yang benar, mungkin sudah
sampailah kita pada zaman yang di beritahu Nabi Muhammad saw dimana haq
dikatakan batil dan sebaliknya batil dikatakan haq.
Dan benarkah pengertian idealis seperti itu?
Sepenggal perjalan hadi
0 komentar:
Posting Komentar