Jangan berfikir bahwa apapun yang terjadi
hanyalah kebetulan, semuanya adalah untuk diri kita bagaimana kita bisa
mengukur diri kita atau bagaimana diri kita di bawa , apapun yang terjadi
adalah rencana di atas dan untuk kebaikan kita , tetapi kadang kita tidak bisa
bersyukur atas itu. Pasrahlah apa yang telah terjadi itu merupakan pendekatan
seorang hamba yang tau akan jati dirinya. Jangan bertindak melebihi batas atau
bertindak tidak sesuai dengan norma yang ada . apapun yang di ketahui atau yang
tidak di ketahui itu hanyalah milikya
dan janganlah engkau merasa takut akan sesuatu , karena sebenarnya kita tidak mempunyai
sesuatu yang harus ditakutkan. Kita
butuh kepasrahan total untuk menerima apapun yang ada di dalam diri dan itu
bisa terjadi apabila kita telah mengalami proses peningkatan pengharapan
terhadap sang pencipta yang diikuti dengan kebosanan terhadap segala yang ada
di samping kita.
Dengan kata lain apapun yang ada di diri kita adalah
hasil dari imajenasi dan usaha yang telah melekat untuk mempertahankan sebuah
keinginan untuk mengetahui arti hidup.
Dan itupun bisa terjadi terhadap semua individu yang membutuhkan ketenangan
untuk menenangkan semua keinginan yang belum tercapai yang kadangkala
membutuhkan pengikat diri dikala ajaran kebebasan masuk. Itu yang ada di benakku sekarang kita tidak boleh takut dengan hal apapun
karena apapun yang terjadi tergantug dengan imajenasi yang telah diciptakan
oleh pikiran yang super jenius, yang jika dari awal kita menyebut bahwa
kuda adalah mobil dan rumah adalah istana. Maka kuda akan menjadi mobil
dan rumah akan menjadi istana, ketika orang berfikir bahwa ada yang salah maka
akan berkata salah apabila sebaliknya apabila benar maka akan berkata benar,
tetapi apa yang menjadi standar “kebenaran” dan “salah” ? yang kadangkala
manusia berfikir elang itu indah nan cantik tetapi bagi ikan elang sangat
menakutkan. Kita butuh kepasrahan total
untuk mengetahui kebenaran.
0 komentar:
Posting Komentar